Menurut Permenkes Nomor 30 Tahun 2013,
Dalam sehari, setiap orang dianjurkan mengonsumsi Gula sebanyak
10%dari total energi (200kkal) atau setara dengan
4 sendok makan (50 gram)
Konsumsi gula berlebih memiliki banyak efek buruk bagi kesehatan, seperti:
Meningkatkan risiko diabetes dan darah tinggi
Mempercepat pikun dan penuaan dini
Peningkatan berat badan
Baca label nutrisi dengan cermat untuk mengetahui kandungan gula dalam suatu produk. Perhatikan kata-kata seperti sukrosa, fruktosa, glukosa. Bandingkan kandungan gula antar produk yang serupa..
Makanan segar seperti buah-buahan dan sayuran mengandung gula alami yang lebih sehat dibandingkan gula tambahan. Konsumsi buah-buahan utuh daripada jus buah kemasan. Variasikan konsumsi sayuran untuk mendapatkan nutrisi yang lengkap.
Memasak sendiri memungkinkan Anda mengontrol jumlah gula yang ditambahkan ke makanan. Gunakan rempah-rempah dan bumbu alami untuk menambah rasa. Manfaatkan buah-buahan segar sebagai pemanis alami.
Minuman manis seperti soda, jus buah kemasan, dan minuman energi mengandung gula dalam jumlah yang sangat tinggi. Ganti minuman manis dengan air putih, teh tanpa gula, atau kopi hitam.
Mitos ini sangat dipercaya sebagian besar orangtua sehingga tak jarang mereka membatasi pemberian gula pada sang buah hati. Nyatanya, belum ada studi ilmiah yang berhasil membuktikan bahwa gula menyebabkan anak menjadi hiperaktif. Studi yang dipublikasikan dalam JAMA menyimpulkan bahwa gula, terutama sukrosa tidak memengaruhi kinerja kognitif atau perilaku anak-anak.
Gula merupakan salah satu faktor risiko diabetes, namun bukan satu-satunya. Faktor genetik, gaya hidup, dan obesitas juga berperan penting dalam perkembangan diabetes.
Jenis gula memiliki indeks glikemik yang berbeda, yang memengaruhi seberapa cepat gula tersebut meningkatkan kadar gula darah. Gula alami dalam buah-buahan memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan gula tambahan.
Buah-buahan mengandung serat dan nutrisi lain yang bermanfaat bagi tubuh. Serat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam darah, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis.